Selasa, 09 Mei 2017

Surat Cinta Untuk Veronica Tan

Surat Untuk Veronica Tan
Taipan99.com 
Saya teringat wanita ini. Wanita yang selama ini mendampingi Ahok sejak 6 September 1997. Wanita yang jago bermain cello dan berpenampilan bersahaja, jauh dari kesan Ibu pejabat dengan rambut sasakan dan dandanan glamor. Wanita cerdas yang mendampingi lelaki hebat menapaki naik turunnya kehidupan bersama-sama.

Entah apa yang ada di dalam batinnya saat ini, lah saya saja yang cuma penonton dari jauh sedih. Saya membayangkan sekuat-kuatnya Veronica Tan atau meskipun Ia sudah dijelaskan tentang kemungkinan terburuk yang bisa terjadi tetap saja mana ada istri yang mau suaminya dipenjara selama dua tahun. Apalagi tuduhan yang diberikan jelas tidak berdasar dan sarat dengan tekanan dan muatan politis.

Kabar menyebutkan bahwa pengacara Ahok (saat saya menulis ini) kehilangan kontak karena Ahok bersama jaksa. Ada reporter di media sosial yang menyebutkan Ahok dibawa ke LP Cipinang. Ya Allah, entah apa rasanya jadi Veronica setelah suaminya selalu dituduh ini-itu, semua-semua dibilang salah Ahok, agamanya dikafir-kafirkan, asal usul keturunannya dipersoalkan, difitnah macam-macam, dan sekarang harus menjalani hukuman atas apa yang sebetulnya bukan kesalahannya. Entahlah apa rasanya Veronica melepas Ahok tadi pagi berangkat ke pengadilan dan apa perasaannya siang ini menyadari mungkin nanti malam atau malam-malam berikutnya Ahok tak lagi tidur di sisinya, melainkan dalam sel tahanan.

Ahok memang akan mengajukan banding, namun saya pesimis dengan sistem peradilan kita. Dan perjalanan menuju proses banding sampai di tingkat kasasi itu panjang dan melelahkan. Artinya juga masih sangat lama bagi Veronica untuk bisa bernafas lega dan hidup tenang bersama suami dan keluarganya.

Bu Vero, Anda adalah wanita yang sangat cantik lahir dan batin. Saya percaya itu meski tak mengenal Anda secara personal. Saya meyakini bahwa di balik laki-laki yang hebat seperti Ahok ada perempuan yang tak kalah dahsyatnya sebagai support system Beliau. Kalau hari ini Anda ingin menangis karena sedih, kecewa, marah maka lakukanlah. Tidak ada yang melarang dan mencegah Anda melakukan itu. Saya pun ingin memeluk Anda dan anak-anak saat ini.

Namun setelah itu ingatlah peran Anda belum berhenti sampai di sini. Anda harus tetap memperhatikan Pak Ahok meskipun Ia dipenjara. Makanannya, kesehatannya, dan psikologis Beliau. Sekuat-kuatnya Ahok tetaplah Ia manusia biasa. Anda harus bangkit untuk suami, anak-anak, dan keluarga. Entah bombardir apa lagi yang akan mereka munculkan setelah ini. Jadilah selalu sandaran bagi Bapak dan anak-anak, doamu adalah cahaya dan ridho bagi suamimu…

0 komentar:

Posting Komentar