Minggu, 19 Maret 2017

Anies Sibuk Blusukan ke PIK Rebut Suara Ahok Sementara Ahok Malah Santai Bermain Basket

Anies Sibuk Blusukan ke PIK Rebut Suara Ahok Sementara Ahok Malah Santai Bermain Basket
Agen BandarQ
Dua entertainer Augie Fatinus dan Yosie Project Pop bermain basket bersama Ahok (Basuki Tjahaja Purnama) dan Djarot Saiful Hidayat di kediaman Augie di kawasan Kebon Jeruk. Setahu saya Yosie memang suka basket, dulu pernah basket bareng di kampus saya.

Mereka bermain basket bersama, Ahok satu tim dengan Augie sementara Djarot satu tim dengan Yosie. Ternyata Djarot baru pertama kali bermain basket. Kalau Ahok saya sudah curiga dia dulu bermain basket karena badannya cukup tinggi, diatas rata-rata orang Indonesia.

“Baru pertama ini main basket,” kata Djarot.

Ahok pun terlihat kepayahan, maklum usianya sudah tidak muda lagi dan basket adalah salah satu olahraga yang menuntut banyak tenaga, apalagi jika hanya dimainkan 2 lawan 2 seperti ini.

“Saya kira saya masih 18 tahun ternyata sudah 51,” kata Ahok sembari tertawa.

Ternyataan dugaan saya benar, Ahok ternyata dulu pernah bermain basket ketika SMA dan kuliah walaupun saat kuliah ia hanya sempat bermain sebentar.

“Kan kita suka main basket kan. Udah lama (enggak main). Saya terakhir main SMA, kuliah sempet main sebentar. Gila udah 30 tahun enggak main basket,” kata Ahok.

Mengingat usia, permainan hanya dilakukan kurang lebih 10 menit saja,  Augie dan Ahok menggunakan baju merah bernomor punggung dua. Sementara Djarot dan Yosie memakai baju putih yang juga tertulis nomor punggung dua.

Dalam pertandingan tersebut Augie dan Ahok unggul dengan skor 6-4 melawan Yosie dan Djarot. Dalam pertandingan itu Djarot mencetak tiga poin dari 4 poin yang dihasilkan oleh timnya. Sementara Ahok juga mencetak 3 poin dari 6 poin yang dihasilkan timnya.

Pertandingan basket ini dilakukan untuk mengisi channel youtube milik Augie Fatinus. Augie yang pernah menjadi manajer tim basket wanita pada SEA Games 2015 itu memang memiliki channel youtube yang berisi dirinya melakukan pertandingan basket di kediaman pribadinya.

Nampaknya Ahok memilih untuk mengisi akhir pekan dengan aktifitas yang santai, gak blusukan-blusukan melulu. Bahkan kemarin Ahok malah nonton film Bid’ah Cinta bersama istrinya Veronica Tan. Mungkin karena ia merasa pasti menang atau mungkin juga karena sudah lelah atau mungkin juga karena gak terlalu perduli dengan jabatan Gubernur yang dia emban selama ini.

Tapi Gak heran juga kalau dia tidak terlalu perduli, dalam artian dia mau tapi ga harus sampai menghalalkan segala cara hingga mesti jualan ayat lalu menolak mayat. Ahok berpikir ngapain memperebutkan kursi Gubernur sampai segitunya, ia pernah bilang bahwa jabatan itu Tuhan yang kasih, Tuhan yang ambil.

Sementara kubu sebelah yang begitu ngebet jadi Gubernur terlihat blusukan ke PIK, nampaknya ia agresif ingin merebut suara Ahok. Kenapa Bung bunglon…eh Mas Anies? Suaranya masih kurang? Gak semua suara Agus pindah mendukung anda yah mas? Hehe.

Calon Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, blusukan di Fresh Market Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara, pada Ahad, 19 Maret 2017. Ditemani wakilnya, Sandiaga Uno, Anies bercengkerama dengan para pedagang di sana.

Ditemui di lokasi, Anies mengaku tak bermasalah blusukan di mana pun, meski di PIK, pasangan calon nomor urut 2, Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat, unggul. “Sebenarnya basis kita semua Jakarta, malah kami merasa Jakarta ini harus jadi rumahnya semua,” kata Anies ringan sambil duduk ngopi di kantin pasar.

Ia mengatakan kedatangannya untuk meninjau pengelolaan pasar tradisional di sana. Pembangunan, kata Anies, tidak akan bisa terwujud jika masih harus berpikir mengenai basis massa. “Kami yakin nanti justru memainkan peran menjembatani menghindari pengkotak-kotakan menjadikan semuanya bersatu, maka suasana di Jakarta akan menjadi lebih kondusif,” kata Anies.

Lagi pula selama Ahok menjadi Gubernur, dia bukan Gubernur yang bisa santai memerintah. Dia juga bukan Gubernur yang mau korupsi hingga hartanya menumpuk. Bagi para Gubernur lain yang menikmati fasilitas mewah Gubernur dan perlakuan VIP sebagai Gubernur pasti kebelet ingin jadi Gubernur lagi. Satu kali gak cukup, harus dua kali kalau perlu bawa pengusaha sebagai wakil Gubernur untuk modalin kampanye, atau ajak artis supaya bisa mendulang suara. Kalau dua kali masih gak cukup berikutnya istri dorong jadi Gubernur. Jual agama, jual ayat gak masalah yang penting bisa jadi Gubernur.

Tapi Ahok sekali lagi bukan Gubernur seperti itu. Ia Gubernur yang punya banyak musuh, ia gak pernah tenang memimpin Jakarta. Pagi dia harus menerima keluhan warga yang datang berduyun-duyun mengadukan berbagai termasuk mengadukan oknum-oknum anak buah Ahok yang gak becus kerjanya. Siang dia harus blusukan mengontrol semua pekerjaan secara langsung karena kalau tidak ditinjau nanti malah mangkrak. Malam masih harus terus bekerja, belum menyusun anggaran, mengawasi penggunaannya, udah gitu malah di demo dibilang gak pro rakyat kecil, korupsi, hingga diancam dibunuh.

Padahal dia kurang apasih? Dia sudah punya anak yang sehat-sehat, punya istri yang cantik dan bisa main cello. Dia butuh harta? Total kekayaan dia saat ini tercatat sebanyak Rp  25.655.887.496 dan USD 7.228. Gila! Butuh apalagi sih dia? Kenapa mesti jadi Gubernur? Apalagi jadi Gubernur yang terus-terusan diteror seperti itu?

Saya tanya deh kepada pembaca Seword, seandainya kalian punya harta sebanyak Rp  25.655.887.496 dan USD 7.228, mana yang kamu pilih, jadi Gubernur seperti Ahok yang diserang darimana-mana? Atau menjadi pengusaha dan menjalani hidup yang relatif lebih tenang dengan keluarga sambil mengurus bisnis? Kalau saya lebih milih jadi Batman.

Jadi pertanyaan, kenapa dia mau? Sederhana alasannya, karena Jokowi. Saya bilang begitu karena Jokowi ini adalah magnet bagi orang-orang petarung yang ingin memperbaiki Indonesia. Bu Susi, Archandra, adalah beberapa contoh orang-orang yang mau meninggalkan kehidupan yang tenang untuk memajukan negara ini karena mereka melihat ada harapan selama Indonesia ditangan Jokowi. Begitu juga Ahok, ia harus tetap disana menjadi Gubernur untuk memajukan Indonesia, khususnya warga Jakarta.

Dia berdiri paling depan menghadapi serigala-serigala serakah yang ingin memakan daging kambing muda yang lezat, APBD Jakarta yang seharusnya milik rakyat. Dia mau babak belur untuk melindungi uang milik warga DKI. Tapi lucunya ada aja warga Jakarta yang malah membantu serigala-serigala lapar itu, ikut menghina, ikut memaki, ikut memukuli Ahok tapi sambil menikmati KJP.

Orang seperti Ahok gak akan muncul lagi dalam waktu dekat, orang yang memilih dikeroyok beramai-ramai demi warganya padahal ia bisa memilih kehidupan yang tenang bersama anak dan istrinya. Jadi benar kata orang, bukan Ahok yang menyesal tidak terpilih kembali tapi pasti warga Jakarta yang kelak akan menyesal jika Ahok tidak menjadi Gubernur lagi.

0 komentar:

Posting Komentar